Kamis, Juni 26, 2008

Menyendiri



Bagi ana menyendiri merupakan hal yang paling ana suka, padahal sebenarnya nggak boleh, ntar dibilang egois lagi ma temen2 … yach banyak emang kata2 yang ana denger, dari dulu memang ana suka menyendiri jika ada masalah. Ntah masalah dari diri sendiri mau pun orang lain… tetep aja kesendirian membawa nikmat hehe…. Gimana nggak dengan kesendirian ana merasa bias bermusahabah diri dengan semua masalah yang ada hingga air mata rela untuk jatuh berderaian hingga berapa ember terpasang hikzzz….

Sarana lain untuk memperbarui iman ialah aktivis Islam menyendiri (khalwat) dengan dirinya sendiri. Khalwat di sini bukan khalwat untuk mengerjakan qiyamullail, dzikir, dan membaca Al-Qur’an. Tapi, Khalwat lain. Disebutkan di salah satu atsar bahwa orang berakal punya empat waktu. Salah satunya ialah saat ia menyendiri dengan dirinya sendiri.

Tuch ka nada gunanya menyendiri mungkin bias saja dengan menyendiri kita bisa mendapatkan ide yang cemerlang dari kesendirian kita ia nggak? Dari pada kita tidur… hayo?

Nah alangkah baiknya lagi kalau kita menyendiri ditengah malam bermunajat kepada sang Pencipta alam semesta, subhanallah ana yakin ukhti2 wa akhi2 semua bakalan tenang, merasa Allah ada bersama kita selalu. Tapi kok kadang2 ana susah juga ya ngejalaninnya.

Anda tentu heran pada aktivis islam yang beriltizam dengan islam sekian tahun, tapi Anda tidak pernah melihatnya menangis karena takut Allah Ta’ala dan malu kepada-Nya. Siapa kondisinya seperti itu, maka kontribusinya untuk agama nyaris tidak dikenang orang. Ia juga tidak masuk dalam kelompok “tujuh” yang dilindungi Allah Ta’ala di bawah naungan-Nya, Salah satunya ialah orang sendirian dzikir kepada-Nya, lalu kedua matanya mengeluarkan air mata. Perhatikan kata, “Sendirian” , di hadits tadi. Ya, orang tersebut menyendiri tanpa punya keinginan untuk cari pamor. Khalwat perlu dilengkapi dengan sikap ikhlas karena Allah Ta’ala. Ketika ber- khalwat, aktivis Islam mesti ingat nikmat-nikmat Allah Ta’ala pada dirinya, saudara-saudaranya sesama aktivis, dan gerakan dakwahnya . Ia pikirkan bagaimana Allah ta’ala memuliakan dirinya. Nikmat paling agung dan berharga dalam hal ini ialah nikmat petunjuk.

Inne…inne kapan ya anti jadi aktivis islam, jadi akhwat sejati yang benar2 mampu memberikan kontribusi bagi semua nggak Cuma bisa memimpin diri kamu sendiri tapi juga orang lain ne… apalagi seperti Aisyah RA., Fatimah RA, n para mujahidah2 hebat….

Sebenarnya hati ini ingin seperti mereka tapi mungkin yang namanya syetan selalu ada dimana-mana ya ginilah akibatnya selalu waktu disia-siakan, selalu pikiran di anggurkan tanpa digunakan sebagai pemikir hal-hal yang berguna. Ya Allah kuatkan hambamu ini ya Allah…. Jauhkan hamba dari segala kemalasan, iri dengki terhadap saudara hamba, hasud n lain-lain, hamba ingin bertemu denganMU dalam keadaan suci, hamba ingin bertemu denganMu dalam keadaan bersih, tawaddu tapi siapakah yang mampu menuntunku kearah sana…..

Betapa banyaknya cobaan menghadang para pemuda-pemudi muslim yang masih lajang, dosa selalu mengungtitnya, tapi akankah kita selamat menghadapi semua? Yakinlah bahwa INNALAHA MA’ANA yakinlah bahwa Allah selalu meridhai langkah baik kita……. AMIN….KEEP SPIRIT

Tidak ada komentar: